Kebersamaan dalam Adat dan Agama
Kekompakan, kebersamaan, dan gotong royong bisa kita saksikan. Tiada perbedaan yang memecahbelahkan. Melakukan bersama-sama untuk
meringankan beban. Menjadi bentuk pelestarian kebudayaan agar tetap terjaga karena
kebudayaan ada di hati setiap insan.Ini merupakan salah satu prosesi yang harus
dilalui untuk memperingati Maulid Nabi di Bayan. Ini
bukan sekedar peringatan Maulid saja, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi
antar sesama. Dalam peringatan
maulid, prosesi- demi prosesi dilaksanakan. Sebagai generasi muda sudah
sepatutnya kita bangga memiliki adat dan kebiasaan yang begitu luar biasa. Mari
kita menjaga dan tetap melestarikan kebudayaan yang begitu memesona dan penuh makna.
Foto ini diambil pada acara peringatan Maulid Nabi
di Bayan pada tahun 2017. Pada tahun ini, Maulid di Bayan dilaksanakan pada
tanggal 14-15 Rabiul Awal atau tanggal 3-4 Desember 2017. Peringatan
Maulid nabi rutin diadakkan setiap tahun oleh masyarakat Bayan yang beragama
Islam. Peringatan maulid diadakan secara adat dan telah dilakukan secara turun
temurun. Kegiatan maulid di Bayan tidak hanya diikuti oleh masyarakat yang
beragama Islam, tetapi juga oleh masyarakat yang menganut agama lain, bahkan banyak dari wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang untuk menyaksikan
kegiatan tersebut mengikuti setiap proses dari perayaan maulid ini. Prosesi demi prosesi adat dilaksanakan
dengan melibatkan seluruh masyarakat. Salah satu prosesi yang tidak boleh
terlewat adalah prosesi membersihkan beras yang akan digunakan untuk acara adat selanjutnya. Proses ini diadakan pada hari kedua 15 Rabiul Awal, warga perempuan
adat memulai kegiatannya dengan “menampiq
beras” yaitu membersihkan beras yang telah di “tutu” atau di “rantok” yang dilanjutkan dengan acara “misoq beras” (mencuci beras) dengan iring-iringan panjang para
perempuan adat dengan rapi berbaris dengan bakul beras dikepala menuju
sebuah mata air Lokoq Masan Segah, yang memang dikhusukan untuk mencuci beras dikala
ritual dilaksanakan, jarak mata air ini sekitar 400 meter dari “Kampu”. Prasayarat
para pencuci beras ini adalah perempuan dalam keadaan suci (tidak dalam masa
haid), sepanjang jalan berpantang untuk berbicara, tidak
boleh menoleh dan memotong jalan barisan. Setelah beras dicuci lalu
dimasak menjadi nasi tibalah saatnya untuk “mengageq” yaitu menata hidangan diatas sebuah tempat
yang dibuat dan dirancang sedemikian rupa yang disebut “ancaq”.
Terdapat nilai-nilai kebaikan yang bisa kita
dapatkan dari acara peringatan maulid di Bayan.
Kita bisa belajar tentang kebersamaan, gotong royong, dan toleransi.
Segala prosesi dilakukan secara bersama-sama dan bergotong royong untuk meringankan pekerjaan
agar setiap prosesi yang dilalui berjalan lancar. Kita juga bisa belajar
tentang toleransi antarumat beragama karena acara ini tidak hanya diikuti oleh
masyarakat yang beragama Islam tetapi juga oleh masyarakat yang menganut agama
lain. Dengan adanya acara peringatan Maulid Nabi ini, dapat menyadarkan kita tentang
perjuangan Nabi Muhammad Saw dan kita bisa mengambil pelajaran dan tauladan
dari sosok Nabi Muhammmad Saw.
Nice. Ditunggu postingan selanjutnya yaa.
BalasHapussiap, semoga bermanfaat ya
HapusWah postingannya sangat menambah wawasan 👍
BalasHapusterimakasih:)
HapusWhat a beautiful Lombok 😍
BalasHapusbudaya Lombok memang sangat kaya:)
Hapuspostingannya sangat bermanfaat dan menambah banyak wawasan.
BalasHapusMemang kebersamaan itu selalu indah, terimkasi atas postingannya krena ini membuat saya tau arti sebuah kebersamaan.
BalasHapusiya, semoga kita juga bisa selalu bersama ya:)
HapusLombok punya, nice
BalasHapusIya dong😊
HapusPostingannya sangat menarik 👍
BalasHapusTerimakasih banyak😊
Hapuskeren jadi tau tradisi tentang masyarakat bayan...mantap
BalasHapusTerimaksih😊
HapusTerima kasih infonya.. Sangat bermanfaat.
BalasHapusLombok memang banyak sekali memiliki budaya dan pesona alam yang sanagat memukau.
Iya, jdi kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga dan melestarikannya. Dan jangan pernah merusak keindahan alam karena itu adalah anugrah dari Tuhan.
HapusThanks infonya
BalasHapussama-sama:)
HapusMakasi infonya, sangat bermanafaat
BalasHapusIya:)
HapusBagus sekali 👍👍
BalasHapusterimakasih:)
Hapusbudaya sasak memang kereeen hehehe
BalasHapusKarena itu kita harus bangga memiliki kebudayaan yang sangat kaya.
Hapusluar biasa sangat menginspratif.
BalasHapusmalaksih jnfonya
Terimakasih:)
Hapussama-sama.
bermanfaat sekali.
BalasHapusTerimakasih. Tetap cintai budaya Sasak ya:)
Hapusterimakasih atas informasinya sangat bermanfaat
BalasHapusLuarbiasa trimakasih informasinya min
BalasHapusiya, sama-sama.
HapusKenapa perempuan yang mencuci beras itu harus dalam keadaan suci?
BalasHapusTerimakasih atas pertanyaannya. Suci di sini berarti sedang tidak dalam keadaan haid, karena saat mencuci beras dikhawatirkan darah menstruasi itu hanyut mengenai beras yang dicuci. Selain itu wanita dalam masa haid, rentan terkena gangguan jin dan sejenisnya.
Hapus