Piagam Gumi Sasak: Kecintaan pada Tanah Sasak







Latar belakang lahirnya Piagam Gumi Sasak adalah karena kegelisahan mengenai identitas kebudayaan Sasak di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak terbatas. Dengan perkembangan tersebut tentu saja budaya luar dapat dengan mudah masuk dan memengaruhi budaya kita. Oleh sebab itu para intelektual, tokoh agama dan tokoh adat berkumpul untuk menyatakan sikap bahwa “kami ingin kembali  pada nilai dasar yang diajarkan leluhur kami dan kami akan maju dan sejahtera dengan nilai-nilai itu”. Karena kegelisahan itulah, melalui diskusi yang cukup panjang, para tokoh memutuskan untuk membuat pernyataan tertulis mengenai hal tersebut yang diberi nama  Piagam Gumi Sasak. Proses pembuatan isi Piagam ini tidak mudah, melibatkan beberapa pakar bahasa dan hukum. Setiap kalimat dipilih dengan hati-hati sehingga ketika diinterpretasi, kalimat tersebut dapat menyampaikan maksud dan tujuan dibuatnya piagam ini. Dan setelah dinyatakan dapat mewakili apa yang hendak disampaikan, diterbitkanlah Piagam Gumi Sasak. Kemudian  diadakan sebuah acara pengesahan dan pembacaannya.  Acara pembacaan Piagam Gumi Sasak dihadiri oleh beberapa tokoh sasak yaitu majelis adat, para seniman, pemerhati budaya, budayawan, para akademisi dan sebagainya. Pembacaan piagam gumi Sasak ini dimaksudkan untuk membangkitkan, menghidupkan, mengingatkan, dan menunjukkan kembali jati diri suku Sasak. Dan membuktikan bahwa Sasak itu ada dengan segala peradaban, budaya,  dan adat istiadatnya. Beberapa hal yang sudah dilakukan untuk mewujudkan isi dari Piagam Gumi Sasak adalah dengan memperkenalkan ikon-ikon kebudayaan Sasak, membuat forum-forum yang lebih serius seperti yang diselenggarakan belum lama ini yaitu forum ilmiah Sejarah Sasak, memperkenalkan budaya Sasak melalui media sosial, dan masih banyak lagi usaha yang dilakukan untuk mempertahankan adat istiadat, dan kebudayaan Sasak.



PIAGAM GUMI SASAK
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

Menjadi bangsa Sasak adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT dan generasi mendatang. Menunaikan amanah Sasak itu sejatinya merupakan mata rantai sejarah kemanusiaan, melalui simbol-simbol yang diletakkan dalam pemikiran bangsa Sasak yang terhampar di Gumi Paer. Simbol-simbol itu merupakan tanda-tanda yang terbaca yang membawa kembali menuju jati dirinya yang sebenarnya.
Perjalanan sejarah bangsa Sasak yang diwarnai oleh hikmah yang tertuang dalam berbagai bencana yang menenggelamkan, mengaburkan, dan menistakan keluhuran budaya Sasak. Berbagai catatan penekanan, pendangkalan makna, pengaburan jati diri, sampai pembohongan sejarah dengan berbagai kepentingan para penguasa yang masih berlangsung hingga saat ini, melalui pencitraan budaya dan sejarah Bangsa yang ditulis dengan perspektif dan kepentingan kolonialisme dan imperialisme modern. Hal itu telah membuat bangsa ini menjadi Bangsa inferior yang tak mampu tegak di antara bangsa-bangsa lain dalam rangka menegakkan amanat kefitrahannya sebagai sebuah bangsa.
Sadar akan hal tersebut, kami anak-anak bangsa Sasak mengumumkan PIAGAM GUMI SASAK sebagai berikut:
Pertama:  Berjuang bersama menggali dan menegakkan jati diri bangsa Sasak demi kedaulatan dan kehormatan budaya Sasak.
Kedua:     Berjuang bersama memelihara, menjaga, dan mengembangkan khazanah intelektual bangsa Sasak agar terpelihara kemurnian kebenaran, kepatutan, dan keindahannya sesuai dengan roh budaya Sasak.
Ketiga:   Berjuang bersama menegakkan harkat dan martabat bangsa Sasak melalui karya-karya kebudayaan yang membawa bangsa Sasak menjadi bangsa yang maju dengan menjunjung tinggi nilai religiusitas dan tradisionalitas.
Keempat: Berjuang bersama membangun citra sejati bangsa Sasak baru dengan kejatidirian yang kuat untuk menghadapi tantangan peradaban masa depan.
Kelima:    Berjuang bersama dalam satu tatanan masyarakat adat yang egaliter, bersatu, dan berwibawa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan serta memberkahi perjalanan bangsa Sasak menuju kemaslahatan seluruh umat manusia.
Mataram, 14 Mulut tahun Jimawal / 1437 H
26 Desember 2015

Ditandatangani bersama kami,


Drs. Lalu Azhar
Drs. Haji Lalu Mujtahid
Drs. Lalu Baiq Windia M.Si
TGH. Ahyar Abduh
Drs. Haji Husni Mu’adz MA., Ph. D
Dr. Muhammad Fajri, M.A
Dr. Jamaludin, M. Ag
Dr. Lalu Abd. Kholik, M.Hum.
Drs. H. A. Muhit Ellepaki, M. Hum
Dr. H. Sudiman M. Pd
Dr. H. L., Agus Fathurraman
Mundzirin
L. Ari Irawan, SE., S. PD., M. Pd

 (Narasumber: Bapak Sadaruddin dan L. Ari Irawan, SE.,S.Pd.,M.Pd)


Komentar

  1. Semoga kita sebagai generasi muda makin sadar akan kewajiban kita menjaga dan melestarikan kebudayaan sasak tercinta 😌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin. Semoga saja dan itu harus kita mulai dari kesadaran pribadi😊

      Hapus
  2. mantapsss.
    sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan...

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Iya seperti itu. Jadi kita harus bangga memiliki budaya yang sangat kaya, karena kalau bukan kita yang peduli lantas siapa lagi kan.

      Hapus
  4. Apakah sebelum terbentuknya piagam gumi sasak identisas sasak masih di ragukan atau hanya sebagai pembuktian sahnya saja piagam gumi sasak ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi latar belakang lahirnya Piagam Gumi Sasak ini adalah karena keresahan mengenai identitas budaya Sasak di tengah perkembangan Iptek yang membuat orang bisa dengan mudah mendapatkan pengaruh dari budaya lain. Oleh sebab itu para intelektual, budayawan ingin menunjukkan, dan membangkitkan kembali jati diri suku Sasak.

      Hapus
  5. Baru tau ada piagam gumi sasak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, memang Piagam Gumi Sasak ini dibuat 3 tahun yang lalu. Semoga postingan ini menambah wawasan Anda😊

      Hapus
  6. terimkasih atas informasinya.
    banyak ragam versi informasi yg saya dapatkan, nmun itu semua tdk lepas dari esensi piagam sasak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, intinya Piagam Sasak bertujuan agar Budaya Sasak tetap terjaga.

      Hapus
  7. Terimakasi postingannya. Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  8. Terimkasih informasinya dan tetap semngat dalam melestarikan budaya yg ada.

    BalasHapus
  9. pilihan yang tepat untuk menerbitkan Piagam Gumi Sasak, hal ini tentu menjadi salah satu langkah yang efektif untuk dapat mempertahankan adat istiadat dan kebudayaan yang telah lama melekat pada suku sasak sendiri, semoga dengan di terbitkannya Piagam Gumi Sasak ini menjadikan masyarakat suku sasak lebih menjaga, mencintai, dan melestarikan budaya sasak sendiri.

    ditunggu post selanjutnya ..

    BalasHapus
  10. Mantapp 👍👍 smoga orang sasak ttep bangga jadi orang sasak dan kita bisa sama sama mempertahankan dan menjaga budaya sasak tercinta

    BalasHapus
  11. Infonya sangat bermanfaat sekali😊terimakasih.
    Tetap lestarikan budaya Sasak.

    BalasHapus
  12. Sngat bermanfaat. Ayooo tetap lestarikan budaya kita.

    BalasHapus
  13. Sasak selalu menjadi kebanggaan 😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

S2 (Bukti Cinta Suku Sasak)

Kebersamaan dalam Adat dan Agama